SOLID GOLD BERJANGKA – Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini tepat dua tahun memimpin Indonesia. Kondisi ekonomi yang sulit hingga banyaknya pencitraan di pemerintahan Jokowi disorot oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
“Kalau sayang dengan bangsa ini harus berani mengkritik. Banyak yang jatuh karena ‘ABS’, asal bapak senang. Ditambah lagi ‘ABT’ asal bapak tertawa, asal bapak tersanjung,” kata Fadli Zon saat berkunjung ke redaksi detikcom, Jalan Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016). Fadli menilai Jokowi belum bisa merealisasikan sepenuhnya janji-janji kepada rakyat serta ekspektasi publik yang begitu besar. Bahkan, Jokowi dianggap justru sudah terlalu cepat memikirkan periode kedua di Pilpres 2019 di saat periode pertamanya belum sampai setengah jalan. “Dia terlalu cepat untuk memikirkan periode kedua. Itu haknya, tapi bukan di tahun pertama. Tapi di tahun keempat. Periode pertama saja belum beres,” sindirnya. Chemistry antara Jokowi sebagai presiden dan JK selaku wakil presiden juga dianggap belum klop. Tak ada istilah ‘dwitunggal’ pada keduanya. “Jokowi-JK tidak kelihatan sebagai suatu tim. JK tidak diberi peran signifikan. Hanya sebagai ban serep yang tidak pernah dipakai. Kelihatan Pak JK tidak diperankan. Dulu SBY-JK ada semacam perjanjian, JK pegang soal ekonomi, ada peran yang dibagi. Sekarang kayanya enggak ada peran yang dibagi ke Pak JK,” papar Waketum Gerindra ini. Tak hanya JK, Kabinet Kerja juga dinilai hanya digunakan sebagai ‘pekerja’ oleh Jokowi. Fadli melihat bahwa para menteri tidak diberi kesempatan untuk punya pemikiran sendiri. “Pada 27 oktober 2014 sebelum pelantikan, kami beri pertimbangan untuk nomenklatur. Pak Jokowi bilang menteri cuma pelaksana. dia anggap menteri tak boleh punya pemikiran sendiri. Ini membatasi kreativitas dan mudah disalahpahami. Ada menteri terlalu maju wah dianggap jadi penantang. Akhirnya bebrapa kali jadi reshuffle,” ucapnya. President Global Organization of Parliaments Against Corruption (GOPAC) ini memberi catatan soal reshuffle Kabinet Kerja selama 2 tahun pemerintahan. Dia menagih janji Jokowi soal menteri dari kalangan profesional. “Di awal sudah salah di kriteria, harusnya pilih orang yang terbaik. Katanya akan lebih banyak profesionalnya, lalu diplesetkan jadi profesional politik. Ada politik dagang sapi dengan partai pendukungnya. Sah-sah saja asal orang yang terbaik. Misalkan kalau disebut nama itu di bidang pertanian, ya orang tahu dia,” ujar Fadli. Di ujung perbincangan, detikcom meminta Fadli Zon merangkum 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK secara spontan dalam 5 kata. Apa saja? “Susah, itu kata pertama hidup makin susah. Kemudianekonomi, yang memburuk.Pencitraan. Infrastruktur. Satu lagi mungkin yang paling menggambarkan itu ya janji itu.Meroket, meroket,” pungkasnya. Baca Juga : Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITE
|