SOLID GOLD MAKASSAR - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat selama tiga tahun kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business Indonesia naik peringkat dari 120 ke 72. Hanya saja, kenaikan peringkat ini bisa jadi ditinjau ulang karena diungkapnya skandal EODB di Bank Dunia.
BACA JUGA : Legalitas PT Solidgold Berjangka Kepala BKPM Thomas Lembong Trikasih menjelaskan, rangking EODB yang diselenggarakan Bank Dunia sedang kisruh. Chief economic atau ekonom utama Bank Dunia membongkar telah terjadi manipulasi atau ketidakkonsistenan dalam penilaian EODB. BACA JUGA : Visi Dan Misi Solidgold Berjangka "Bisa dilihat beberapa koran internasional diangkat oleh Chief Ecconomic Bank Dunia, dia khawatir bahwa mungkin perlu ditinjau ulang penilaian-penilaian dalam beberapa tahun terakhir," tuturnya, di Kantor Kemenko Perekonomian BACA JUGA : Profil Perusahaan PT Solidberjangka Lembong mengaku, belum mengetahui apakah masalah skandal tersebut berimbas pada penilaian EODB Indonesia atau tidak. Yang jelas, hal ini sudah disampaikan kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, supaya nantinya dikomunikasikan dengan pihak Bank Dunia. BACA JUGA : Fasilitas Layanan Solidberjangka "Apakah ada efek ke kita belum tahu. Karena apa ranking ini kan kalau ada yang naik berarti ada orang lain harus turun. Gak bisa 10 orang semua ranking 60, jadi umpamanya negara-negara lain dirugikan dan tahun ini dinaikan kembali, jangan-jangan kita turun. Ini yang kita lagi cari tahu," tuturnya. BACA JUGA : Alasan Anda memilih Kami Solidgold Kendati demikian, Lembong mengatakan, bahwa pemerintah fokus untuk memperbaiki seluruh aturan terkait kemudahan berusaha. Di mana sekira 18-20 aturan dari kementerian dan lembaga (K/L) bakal direvisi. "Kita lagi dipelajari beberapa peraturan. Seperti Peraturan Menteri Keuangan dan juga misalnya ada yang Permenkeu sudah tapi aturan turunan darri Dirjen belum. Para dirjen dan lembaga harus menindaklanjuti di Permenkeu," tuturnya.
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITE
|