0 Comments
SOLID GOLD BERJANGKA – Sampai saat ini, Indonesia masih memiliki pinjaman luar negeri. Per Maret 2017, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 731,59 triliun, turun dari Februari 2017 yang sebesar Rp 735 triliun.
Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB). Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multilateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (25/4/2017). 6. Islamic Development Bank (IDB) Per Maret 2017, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 9,91 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 9,77 triliun. Persentasenya adalah 1,3% dari total utang luar negeri Indonesia. 5. Jerman Hingga Maret 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 24,66 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,6 triliun. Persentasenya adalah 3,3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat. 4. Prancis Sampai Maret 2017, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 23,89 triliun. Turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,38 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,2% dari total utang luar negeri pemerintah pusat. 3. Bank Pembangunan Asia (ADB) Utang dari ADB hingga Maret 2017 adalah Rp 122,96 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 123,75 triliun. Jumlah ini adalah 16,8% dari total utang luar negeri pemerintah pusat. 2. Jepang Negeri Matahari Terbit ada di posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Per Maret 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 199,58 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 201,8 trliun. Utang tersebut mencapai 27,2% dari total pinjaman luar negeri pemerintah. 1. Bank Dunia Bank Dunia kembali pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga Maret 2017 mencapai Rp 235,08 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 235,31 triliun. Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 32,1% dari total utang luar negeri pemerintah. Selain 6 besar ini, Indonesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini:
SOLID GOLD BERJANGKA – Wasito (42) seorang kernet wanita Kopaja 57 jurusan Blok M-Kampung Rambutan gigih membantu suaminya yang seorang sopir Kopaja. Ia mengatakan pekerjaannya sebagai seorang kernet sekedar membantu suami.
“Yah kan pengen bantu suami saja,” kata Wasito saat ditemui detikcom dalam Kopajanya yang melaju di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/5/2017). Ia mengaku bantuannya ini agar suami tidak membayar jasa kernet lagi. Alasannya penghasilan suaminya hanya Rp 60.000 bila penumpang sedang sepi. “Kopaja masih setoran kan, kalau dapat Rp 60.000, dibagi dua sama kernet, bedanya cuma 10 ribu, kita Rp 35.000, kernet dapat Rp 25.000,” ujarnya sambil mengetuk-ngetuk koin di kaca pintu Kopaja. Wasito mengatakan dirinya sudah 1 tahun menjalani profesi seperti ini. Keempat anaknya ditinggal dirumah, demi penghasilan keluarga tercukupi. “Saya mah sudah 1 tahun, kalau anak-anak sekolah, saya punya 4 anak, yang paling besar mau bekerja, SMA, SMP, dan paling kecil 4 SD,” ucapnya. Suka duka juga mewarnai pekerjaan Wasito sebagai kernet Kopaja. Ia bercerita pernah terjatuh dari tangga Kopaja, namun hal itu tak menggoyahkan semangatnya untuk terus bekerja demi keluarga tercinta “Harapannya ya pengen makmur, nggak dijajah lagi, pengen cukup saja, saya ikhlas menjalankan seperti ini,” imbuhnya. Sama halnya dengan Bandiyah, ibu 3 anak yang berumur 42 tahun. Ia memulung barang bekas disekitar Blok M dan sekitarnya demi membantu suami. “Saya pemulung, suami juga bawa gerobak, anak saya 3 di rumah dua, ini yang terakhir saya bawa, kasihan kalau ditinggal,” kata Bandiyah saat ditemui detikcom, di Jalan Senjaya 1, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/4). Bandiyah mengatakan walaupun penghasilannya pas-pasan, tapi ia merasa senang dapat membantu suaminya. Ia juga menyampaikan sebagai perempuan dirinya merasa bangga bisa bekerjasama dengan suami. “Saya kerja sama dengan suami, saya senang, bangga, jauh-jauh dari Pulogadung, tapi bisa kerjasama sama suami,” ungkapnya. “Walau sehari dapat 30 ribu, tidak apa-apa, pengennya ya hidup layak, pengen kan kerjasama bantu suami saja,” kata Bandiyah. Kunjungi : Solid Gold PT SOLID GOLD BERJANGKA | Jelang Nyoblos, Anies Konvoi Beli Kue dan Sandiaga Jogging Cek TPS19/4/2017 SOLID GOLD BERJANGKA – Pasangan nomor tiga di Pilgub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno punya cara unik jelang mencoblos. Mereka ‘bersiap’ dengan gaya masing-masing.
Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan siap menghadapi pencoblosan Pilgub DKI Putaran kedua. Anies mengatakan dirinya percaya diri. Usai salat berjamaah di masjid dekat rumahnya, Anies mengisi waktu dengan konvoi menggunakan motor vespa. Dia membeli berbagai jenis kue basah untuk sarapan. Anies juga mengaku santai dalam menghadapi pemungutan suara putaran kedua. Dia juga mengaku tak menyiapkan sarapan khusus jelang pencoblosan. “Alhamdulillah 3 C, cool, calm, confidence, tenang, sejuk, dan Insya Allah percaya diri,” ujar Anies kepada wartawan di Masjid Baitunnur, Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017). “Nggak ada, kita ngopi pagi saja, makanan nggak ada yang khusus, mungkin cari makanan pagi-pagi nanti,” lanjutnya. Kemudian Anies berangkat dari kediamannya menggunakan vespa sekitar pukul 06.45 WIB menuju toko Kue Subuh yang berada di Jalan Cinere, Depok, Jawa Barat. Perjalanan Anies memakan waktu sekitar 30 menit. Beberapa warga sempat menyapa saat melihatnya menggunakan vespa. “Bu kuenya apa saja ini Bu, ini untuk teman-teman,” kata Anies kepada penjual kue. Dia kemudian memilih beberapa jenis kue basah. Di antaranya ada lemper, lumpia, dan kue lapis. Anies juga mengaku dapat tidur nyenyak di malam pencoblosan. “Tidur begitu masuk kamar, bek langsung, hilang sudah. Saya tidur sekitar jam 01.30 WIB, banyak jemaah kumpul di rumah, kemudian teman-teman seperjuangan, aktivis di kampus dulu pada datang semua. Jadi tadi malam itu teman-teman kuliah banyak sekali, dan pengajian juga sampai sekitar jam 24.00 WIB malam di rumah. Banyak yang juga datang di rumah,” ucapnya. Anies beserta keluarga rencananya akan mencoblos pada pukul 09.00 WIB. “Dugaan kita jam setengah 9, jadi nanti kita cocokin waktunya. Kita di rumah yang terdaftar 3, saya, istri, dan anak satu,” sambung mantan Mendikbud itu. Sementara itu pasangan Anies, Cawagub Sandiaga Uno melakukan aktivitas olahraga jelang pencoblosan. Dia jogging di sekitaran kompleks rumahnya sambil mengecek sejumlah TPS. Dengan mengenakan kostum lari, Sandiaga bersama sejumlah teman berangkat dari rumahnya di Jalan Pulobangkeng, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Di tengah jalan dia bertemu dengan komunitas Jakarta Berlari. Kemudian Sandiaga mengecek TPS 03 yang ada di dekat rumahnya. Dia pun menyapa sejumlah petugas TPS. TPS yang dikunjunginya itu bernuansa warna biru, sama seperti baju yang dia pakai. “Warna nya biru, berarti sama juga dengan Tagline Jakarta Berlari, Rabu biru. Jadi mudah-mudahan ini suatu tanda yang baik,” kata Sandiaga. Tak berapa lama, dia kemudian lanjut jogging dan mengecek TPS 02. Sama seperti di TPS sebelumnya, dia menyapa petugas yang tengah siap-siap. Sandiaga lalu lanjut untuk mengecek TPS 01, tempatnya akan mencoblos. Namun sebelum sampai di lokasi, dia menyempatkan diri mampir di rumah Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang berada di Jalan Kertanegara. Sandiaga sempat selfie di rumah yang telah dipasang tenda itu. Sesampainya di TPS 01, dia juga mengecek kesiapan petugas. Sandiaga datang saat TPS sudah mulai dibuka. “Oke satu jam lagi saya akan datang bersama keluarga untuk mencoblos. Oce?” tuturnya sambil Salam Tiga Jari. Setelah 20 menit jogging, Sandiaga lalu kembali ke rumahnya. Kunjungi : PT Solid Gold Berjangka SOLID GOLD BERJANGKA – Gubernur sekaligus cagub petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno hadir dalam acara ‘Silaturahmi dan Deklarasi Damai’ yang diadakan oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Deklarasi dilakukan untuk menunjukkan komitmen damai dalam gelaran pilkada ini. Dalam acara tersebut, Ahok dan Sandiaga terlihat akrab walaupun bersaing ketat dalam pencoblosan 19 April nanti.
Keduanya sama-sama hadir tanpa didampingi pasangannya. Ahok tidak didampingi wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat karena ada agenda lainnya, sementara Sandiaga tidak didampingi cagub DKI Jakarta Anies Baswedan karena sedang mudik ke Yogyakarta. Saat di lokasi, Ahok dan Sandiaga duduk bersebelahan. Ahok, yang kembali aktif sebagai gubernur sempat menyampaikan sambutannya. Pada awal sambutannya, Ahok bercanda bahwa dia meminjam Sandiaga sebagai wakil gubernur karena Djarot tidak dapat hadir. Begitu pun Sandiaga, yang meminjam Ahok sebagai gubernur karena Anies tidak dapat hadir. “Karena wakil saya nggak datang, makanya saya minjam wakil. Karena gubernurnya nggak datang, makanya pinjam gubernur,” ujar Ahok membuka pidatonya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017). Dalam pidatonya, Ahok juga mengatakan sebenarnya dia dan Sandiaga adalah teman. Namun suasana di masyarakatlah yang membuat mereka berdua terlihat tidak berteman. Karena itu, dia ingin semua proses Pilgub DKI bisa berjalan dengan baik. “Kami, berdua, bercanda ‘kalau yang nomor 3 menang, saham Saratoga naik’. Pada dasarnya, kami ini teman. Suasana di bawah ini yang bikin suasananya jadi kayak nggak berteman. Tentu kita harapkan, semua bisa jalan dengan baik,” ucap Ahok. Pada kesempatan lainnya, Ahok dan Sandiaga sama-sama membacakan deklarasi damai untuk Pilgub DKI 2017. Ada lima poin yang menjadi isi deklarasi damai kedua kontestan Pilgub DKI tersebut. Kelima poin dalam deklarasi tersebut di antaranya menjaga stabilitas politik, bekerja sama dengan instansi dan lembaga penyelenggara pilkada demi suksesnya pilgub DKI. Poin ketiga adalah patuh dan tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Poin keempat, mewujudkan kemajuan daerah dan menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. “Lima, menghormati hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta serta siap terpilih dan tidak terpilih,” tutup mereka berdua. Deklarasi tersebut ditandatangani oleh Ahok dan Sandiaga. Mengetahui deklarasi tersebut adalah Ketua KPU DKI, Ketua Bawaslu DKI, Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Kajati DKI. Kunjungi : Solid Gold Berjangka PT SOLID GOLD BERJANGKA | Polda Keluarkan Maklumat Larang Mobilisasi Massa ke TPS 19 April17/4/2017 SOLID GOLD BERJANGKA – Polda Metro Jaya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengeluarkan maklumat bersama jelang pemungutan suara pilkada putaran II pada 19 April. Maklumat berisikan larangan mobilisasi massa ke tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan.
“Memang betul isi maklumat tersebut untuk sekiranya diperhatikan betul oleh warga Jakarta maupun luar Jakarta, tidak boleh ada mobilisasi massa ke TPS,” tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan kepada detikcom, Senin (17/4/2017). Maklumat bersama bernomor MAK/01/IV/2017, Nomor: 345/KPU-Prov-010/IV/2017 dan Nomor 405/KJK/HM.00.00/IV/2017 itu diteken tanggal 17 April 2017 oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Berikut petikan maklumat bersama tentang larangan bagi yang melaksanakan mobilisasi yang dapat mengintimidasi secara fisik maupun psikis pada tahap pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua: Bahwa berdasarkan perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta dan demi menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang, saat dan pasca tahap pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, maka disampaikan MAKLUMAT kepada masyarakat sebagai berikut: 1. Setiap orang dilarang melaksanakan mobilisasi massa yang dapat mengintimidasi secara fisik dan psikologis dalam bentuk kegiatan apapun yaitu yang akan datang ke TPS di Jakarta bukan untuk menggunakan hak pilihnya, karena dapat membuat situasi kamtibmas di Jakarta kurang kondusif dan masyarakat dapat merasa terintimidasi baik secara fisik maupun psikologisnya, sedangkan sudah ada pemyelenggara Pemilukada yaitu KPU Provinsi DKI Jakarta dan Pengawas Pemilukada yang berwenang yaitu Bawaslu DKI Jakarta dan jajarannya. 2. Bila ada sekelompok orang dari luar Jakarta yang akan melaksanakan kegiatan tersebut, maka Polri, TNI dan instansi terkait akan melaksanakan pencegahan dan pemeriksaan di jalan dan akan diminta untuk kembali, dan bila sudah berada di Jakarta akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing. 3. Bila sekelompok orang tersebut tetap memaksa datang ke Jakarta dan melanggar hukum, maka akan diproses dan dikenakan sanksi sesuai prosedur hukum. Kunjungi : Solid Gold SOLID GOLD BERJANGKA – Tema mengenai reklamasi hangat dibahas dua cawagub, Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno, saat debat final Pilgub DKI semalam. Kedua pasangan di pilgub DKI Jakarta ini berjanji untuk mensejahterakan nasib nelayan di Teluk Jakarta.
Pembahasan mengenai reklamasi diawali pertanyaan seorang nelayan bernama Iwan kepada Djarot dan Sandi. Iwan merasa nasib nelayan di Teluk Jakarta tidak diakui. Iwan juga bertanya, apakah Djarot atau Sandiaga mau menghentikan reklamasi. Menjawab pertanyaan Iwan, Sandi berjanji akan menaikkan kelas bagi semua nelayan di Jakarta. Sandi mengaku sudah banyak menemui nelayan di Pantai Jakarta. Dia pun menegaskan bahwa akan menolak dan menghentikan reklamasi. Sandi akan berkolaborasi dengan pengusaha untuk menyejahterakan nelayan. “Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, red) punya program yang baik. Saya akan berkolaborasi dengan Bu Susi untuk menyejahterakan nelayan,” ujar Sandi di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam. Sementara itu, Djarot menegaskan dia berniat menghadirkan permukiman yang layak bagi nelayan Jakarta. Bersama Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot mengatakan di Pantai Jakarta nanti akan dibangun tempat pelelangan ikan yang memadai. “Kami akan menata, membangun tempat pelelangan (TP) yang memadai. Anak nelayan, mereka berhak mendapat penghidupan yang layak,” kata Djarot. Djarot bersama Ahok mengaku sudah bertemu dengan sejumlah nelayan di Kamal Muara dan berdiskusi dengan mereka. Diskusi dilakukan agar para nelayan mendapat penghidupan yang layak. Debat final antara Ahok-Djarot dan Anies-Sandi kemarin malam dibagi menjadi enam sesi dan berlangsung sekitar 120 menit. Tema debat yakni ‘Dari Masyarakat Untuk Jakarta’ yang terdiri dari kesenjangan dan keadilan sosial, bonus demografi dan penegakan hukum. Sementara sub tema debat yakni transportasi, reklamasi, tempat tinggal, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha. Kunjungi : PT Solid Gold Berjangka SOLID GOLD BERJANGKA – Pemerintah berencana memindahkan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan ke kota lain. Sementara pusat perekonomian dibiarkan berkembang di Jakarta.
Rencana tersebut diambil pemerintah dengan pertimbangan karena semakin sesaknya Jakarta dalam waktu ke waktu. Selain itu juga guna mendorong pemerataan pembangunan ekonomi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, memang pusat pemerintahan dan perekonomian yang berada dalam satu kota akan membuat kota semakin sesak. Namun menurutnya Jakarta akan mekar dengan sendirinya. “Sebenarnya kami (dunia usaha) tidak apa-apa juga kalau tidak dipindahkan. Karena Jakarta sudah mekar dengan sendirinya. Berkembang ke selatan, timur dan barat,” tuturnya saat dihubungi Solid Gold Berjangka, Rabu (12/4/2017). Hariyadi memandang, saat ini wilayah-wilayah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor sudah semakin tumbuh lantaran perpindahan penduduk Jakarta. Banyaknya penduduk di wilayah satelit Jakarta itu membuat dunia usaha juga ikut berpindah ke wilayah sekitar. “Seperti perusahaan migas sekarang sudah banyak ke TB Simatupang. Server bank juga banyak dipindahkan ke Tangerang. Jadi sudah mekar, bahkan hingga ke Karawang,” imbuhnya. Selain itu, pertumbuhan harga lahan yang sangat tinggi di Jakarta juga memaksa dunia usaha hijrah ke wilayah sekitar Jakarta. Hal itu agar ekspansi yang dilakukan masih efisien dan masih berhubungan dengan pusat Jakarta. “Dunia usaha kan malas juga kalau sudah semakin mahal begini, oleh karena itu mereka juga pindah ke pinggiran. Jadi tanpa perlu dipindahkan pusat pemerintahaannya, Jakarta juga mekar dengan sendirinya,” pungkasnya. Kunjungi : Solid Gold Berjangka SOLID GOLD BERJANGKA – Kota-kota di China Selatan seperti Guangzhou hingga Zhuhai ikut dipromosikan bareng Macau dan Hong Kong. Sebenarnya, apa yang menarik dari kota-kota tersebut?
Kantor Pariwisata Pemerintah Macau (MGTO) menjalin kerja sama dengan Hong Kong dan juga beberapa kota lain di China Selatan seperti Guangzhou, Shenzhen, Zhuhai, Zhongshan, hingga Nansha untuk melakukan promosi pariwisata di Indonesia. Ini dilakukan untuk makin banyak menjaring wisatawan dari Indonesia, dan memperbanyak pilihan destinasi yang menarik untuk dikunjungi di kawasan tersebut. Lalu, apa menariknya kota-kota tadi? Zhang Xin, perwakilan dari Badan Pariwisata Zhuhai, menceritakan betapa kotanya dulu hanyalah sebuah kampung nelayan yang jauh dari sentuhan kehidupan modern. Namun sejak era reformasi China, perlahan Zhuhai menjadi kota yang maju, nyaman, serta sangat cocok sebagai destinasi wisata. “Dulu Zhuhai masih desa nelayan yang hidup dari perikanan. Setelah masa reformasi, dan lokasinya sangat strategis, sekarang Kota Zhuhai sangat cocok untuk bekerja dan jalan-jalan. Bahkan Zhuhai pernah dinobatkan sebagai terbaik untuk ditinggali orang asing,” ujar Zhang kepada detikTravel di Ruang Diamond Lantai 3, Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2017) sore. Kota Zhuhai memang pernah dinobatkan sebagai ‘Most Livable City 2014′ oleh Academy of Royal Sciences China. Di Zhuhai, suhu udaranya juga sangat nyaman, berkisar 22 derajat celcius sepanjang tahun. Selain itu, karena tergolong sebagai kota kecil, biaya hidup di Zhuhai tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan Beijing atau Shanghai. Tak mau kalah dengan Zhuhai, perwakilan Badan Pariwisata Shenzhen Zhang Yiyou juga menjelaskan hal-hal menarik yang bisa ditemukan traveler di Kota Shenzhen. Sama seperti Zhuhai, sebelum era reformasi Kota Shenzhen dulunya adalah kampung nelayan. Namun kini, Shenzen sudah berubah wajah yang lebih modern. “Kota Shenzhen sebelum reformasi juga desa nelayan. Kotanya relatif baru. Shenzhen sebenarnya punya hubungan sejarah yang sangat dekat dan kental dengan Indonesia. Dari Jalur Sutra, Shenzhen merupakan pintu masuk perdagangan. Data tahun 2016, ada 160 ribu wisatawan dari Indonesia ke Shenzhen. Angka tersebut nomor 4 terbesar di Shenzhen. Kita akan prioritaskan turis dari Indonesia,” ungkap Zhang Yiyou. Sementara itu, Kota Guangzhou juga tak kalah menariknya dengan Zhuhai dan Shenzhen. Guangzhou mendapat julukan sebagai Kota Bunga karena kota ini merupakan salah satu kota penghasil bunga utama di China. Selain itu, Guangzhou juga terkenal akan kulinernya yang enak. “Guangzhou punya hubungan historis yang sangat lama dengan Indonesia. Guangzhou juga dikenal sebagai kota bunga. Kalau Jakarta jadi tuan rumah Asian Games 2018, Guangzhou sudah jadi tuan rumah di 2010. Ada idiom yang berlaku di kalangan lokal China, ‘Kalau ke Guangzhou, jangan lupa untuk makan’, karena makanannya enak-enak,” ujar Shi Dongdong, perwakilan Badan Pariwisata Guangzhou. Kunjungi : Solid Gold SOLID GOLD BERJANGKA – Cagub-cawagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengaku akan memperhatikan kesejahteraan anak-anak jalanan. Saat bertemu dengan Ahok di acara live streaming Blak-blakan detikcom, salah satu anak jalanan yang menjadi host, Des Boy menceritakan soal nasib anak-anak jalanan yang masih memprihatinkan.
Di depan Ahok-Djarot, Desboy pun sempat menyindir kebijakan pemerintah. “Kadang pemerintah bikin kebijakan soal anak jalanan tapi nggak melibatkan anak jalanan. Jadi beralih ke bajilo, bajing loncat. Banyak yang nyaplang, minta gopean ke metro mini,” kata Des Boy kepada Ahok-Djarot di acara blak-blakan Cagub & Cawagub DKI di Markas detikcom, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017). Pasangan petahana itu pun tertawa mendengar guyonan tersebut. Lalu Ahok menjelaskan Pemprov DKI tengah menyiapkan rumah tinggal bagi para anak jalanan maupun lansia. “Kita juga punya pengalaman rumah sosial kita kayak penjara, maka kita siapkan yang di Ciangir, ada 92 hektar, seperti rumah. Saya juga kenal banyak anak jalanan yang rajin disekolahkan sampai lulus pun ada, yang kita didik baik-baik (tapi) yang kabur pun banyak,” ujar Ahok. Ahok juga menceritakan pengalaman ayahnya yang pernah merawat anak jalanan sewaktu di Belitung namun akhirnya memilih kabur. Gubernur DKI nonaktif itu juga menyebut pernah membawa seorang anak jalanan dari Monas ke panti sosial namun akhirnya anak tersebut kabur juga. “Nah untuk mengatasinya, anak jalan akan kita buka mau ijazah oke, paket juga oke. Kita kasih hak ngamen tapi terdaftar, nggak semua bus suka pengamen masuk karena menyangkut pengamanan juga. Saya lebih suka anak jalanan disekolahin,” ujarnya. “Kami siap kok kamu nggak kerja, kita pelihara saja. Kita kasih les paket A,B,C di rusun,” tambah Ahok. Menurut Ahok, hal ini cukup sederhana, yang terpenting membina anak-anak jalanan sesuai keterampilannya. “Kita kerjasama mau jadi santri pun kita kirim, kalau mau jadi santri,” imbuh dia. Des Boy yang mendengarnya pun tertawa. Dia lalu membawa kenang-kenangan dari anak jalanan Jakarta Utara untuk Ahok dan Djarot. Di kenang-kenangan tersebut ternyata sudah ada proposal permintaan untuk merenovasi sanggar seni tempat Des Boy dan teman anak jalanannya bermain musik. “Lah ini udah proposal. Ya sudah, ini aku langsung suruh kirim orang beresin. Aku beresin semua,” seru Ahok. “Beneran nih Pak?” tanya Des Boy. “Ntar ajudan gue yang ngurus, se-enggak-nya lu udah punya bekingan gubernur,” jawab Ahok. Des Boy pun tertawa dan bertepuk tangan. Ahok dan Djarot pun ikut tertawa melihat tingkahnya. Kunjungi : PT Solid Gold Berjangka |
OFFICIAL WEBSITE
|