PT Solid Berjangka Makassar – Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki potensi air yang besar. Baik dari sisi curah hujan maupun cadangan air di darat. Akan tetapi, ketersediaan air tidak merata. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada daerah surplus di mana sumber air banyak, namun pemakaian sedikit. "Nah untuk daerah seperti Jawa kondisinya terbalik. Kondisinya sumber airnya sudah tidak memadai untuk kebutuhan penduduk," ujar Bambang dalam acara CNBC Indonesia Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Oleh karena itu, dia mengatakan, fokus pemerintah lima tahun ke depan adalah daerah-daerah yang krisis air seperti Jawa dan Nusa Tenggara. "Ya itu yang paling krisis. Jawa bahkan, penduduk yang kategori miskin karena susah mendapatkan air, hingga harus membeli air. Bisa dibayangkan sudah kondisi susah, harus keluar uang untuk membeli air," kata Bambang. Pemerintah, menurut dia, sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menyediakan air sebagai kebutuhan dasar. "Cara pertama adalah menambah sumber air. Kedua, jaringan rumah tangga karena di Jakarta masih banyak di Jakarta belum tersambung dengan saluran RT. Apalagi urbanisasi jelas, dan ketergantungan air botolan olahan tinggi. Secara daya beli mengganggu daya beli masyarakat," ujar Bambang.
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITE
|