SOLID GOLD BERJANGKA – Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diprediksi akan berada pada level 5%, meningkat dari 2016 sebesar 4,9%.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri menyebut, pertumbuhan tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti konsumsi, investasi, dan lainnya. “Tahun ini prediksi saya 4,9% tahun depan 5%. Tahun depan lebih baik dari tahun lalu 4,8%, tapi naiknya jauh dari target pemerintah yang dari tahun 2015 5,5% kenyataan 4,8%,” kata Faisal Basri, dalam Sampoerna Financial Day, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2016). Ia menyebut, tahun 2017 konsumsi akan cenderung melambat. Hal tersebut juga dirasakan sektor investasi yang diprediksi cenderung melambat. Dari komponen pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga memegang peranan 56%. Peranan kedua investasi sebanyak 34% dan belanja pemerintah sekitar 9,7%. Namun, karena pemerintah cenderung lebih suka mengambil utang dari perbankan sehingga dana masyarakat lebih banyak berputar di belanja pemerintah yang hanya 9,7%. Sementara sektor sisanya mengalami perlambatan karena perpindahan dana tersebut. “Konsumsi ada kecenderungan melambat, investasi itu pemerintah belanjanya naik tapi ganggu perbankan, apa yang kita sebut mendesak pemerintah terlalu getol mengambil utang akibatnya dana masyarakat pindah dari perbankan ke pemerintah itu sehingga investasi swasta melambat,” imbuhnya.. Sementara dari segi ekspor dan impor, ekspor diprediksi positif tetapi impor negatif. Dia memprediksi akan relatif stagnan. “Dari segi ekspor dan impor, ekspor positif, itu impor negatif, buat PDB paling pertumbuhan nol,” ujarnya. Dari segi sektor diprediksi sektor pertanian akan stabil di angka yang rendah, pertambangan dan migas turun serta manufaktur juga memiliki tantangan tersendiri. Hal itu karena pembukaan lahan dirasa sulit bagi sektor manufaktur. “Pertanian kemungkinan besar akan stabil pada level yang rendah, pertambangan dan migas turun, manufaktur tantangannya banyak mau cari pabrik, cari lokasi lahan itu susah, UMP naik terus,” imbuhnya. Dengan demikian, sektor yang cenderung positif adalah jasa. Namun, menurutnya tidak bisa dibiarkan mengandalkan sektor jasa karena 2/3 penduduk Indonesia berada di sektor produksi. “Jadi andalannya di sektor jasa, tapi kita kan nggak bisa gitu karena 2/3 ada di sektor produksi,” imbuhnya. Kunjungi : Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITE
|